- Kriteria untuk skrining yang efektif
- Pemeriksaan panggul rutin per tahun. Pemeriksaan ini digunakan unutk mendeteksi dini kanker ovarium namun tidak memiliki sensitivitas yang tinggi
- Antigen kanker 125 (CA-125). Antigen ini diekspresikan oleh 80% epitel nonmusinous kanker ovarium. Kadar lebih tinggi dari 35 U/ml adalah abnormal
- Ultrasonografi transvaginal. Alat ini dipertimbangkan untuk alat skrining dikombinasikan dengan pemeriksaaan Doppler
- Pencegahan. Apabila seorang wanita melakukan operasi panggul, maka pengambilan indung telur sekaligus akan mencegah risiko kanker ovarium selamanya. Namun perlu diingat risko akan premenopause dini dan penyakit osteoporosis serta jantung yang dapat timbul akibat pengangkatan indung telur. Selain itu pengunaan kontrasepsi pil juga dianjurkan
Stadium | Area | Angka Bertahan Hidup 5 Tahun |
I | Kanker pada 1 / 2 ovarium. Kanker dapat ditemukan di permukaan ovarium | 93,6% |
II | Kanker melibatkan 1/2 ovarium dengan perluasan ke panggul (rahim, saluran tuba, kandung kemih, usus besar) | Tidak ada data |
III | Kanker menyebar melebihi rongga panggul ke dinding perut, organ perut, usus kecil, kelenjar getah bening, permukaan hati | 68,1% |
IV | Fase akhir dari kanker ovarium. Menyebar ke organ yang jauh seperti limpa, paru-paru, hati (bagian dalam) | 29,1% |
- Kanker Ovarium atipikal
- Stadium dini kanker ovarium
- Stadium Lanjut kanker ovarium
- Kanker ovarium yang kambuh
- Faktor risiko individual. Usia > 40 tahun, baru memiliki anak 1 atau tidak memiliki anak, riwayat kanker payudara atau kanker endometrium sebelumnya, dan riwayat keluarga dengan kanker dapat meningkatkan angka kejadian kanker ovarium. Memiliki anak lebih dari 1, penggunaan kontrasepsi pil minimal 1 tahun (faktor proteksi bertambah dengan penggunaan setiap tahunnya), riwayat menyusui, pengikatan saluran tuba, dan histerektomi (pengangkatan rahim) berkaitan dengan penurunan risiko dari kanker ovarium
- Riwayat keluarga. Wanita dengan riwayat keluarga memiliki kanker payudara, indung telur, endometrium, atau usus besar memiliki peningkatan risiko untuk kanker ovarium.
- Faktor lingkungan. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa asupan makanan yang mengandung lemak hewani seperti daging, ayam, dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko mendapat kanker ovarium. Penurunan risiko berkaitan dengan konsumsi sayuran, vitamin A, dan vitamin C
- Faktor reproduksi. Memiliki anak lebih dari 1, penggunaan kontrasepsi pil, riwayat menyusui, pengikatan saluran tuba, dan histerektomi (pengangkatan rahim) berkaitan dengan penurunan risiko dari kanker ovarium