
Perempuan...
Posted by
widodosarono
Labels:
Perempuan
Dalam kaitan dengan Kongres Wanita Depok 2008, barangkali perlu direnungkan bersama. Apakah peran-peran “setara” seperti itu yang layak dilanjutkan. Karena justru persoalan pengangguran laki-laki lebih berbahaya. Kemajuan peran perempuan harus tetap bertumpu pada sunatullah yang berdasarkan firman Allah (Al Qur’an). Sehingga, walau kadang kita masih sulit memahami; kesetaraan yang ditiupkan berdalih women liberation perlu terus dicermati.
Kita patut prihatin wanita yang bekerja diluar negeri sebagai TKW. Walaupun secara ekonomis hal ini sangat membantu negara, tetapi tidak untuk keharmonisan keluarganya. Berbagai kasus menunjukkan, lebih banyak kerugian akibat wanita bekerja diluar rumah. Sementara lelaki, sebagai kepala keluarga menjadi penunggu rumah. Kita tidak sepakat seluruhnya, bahwa peran domestik itu terjadi karena akibat konstruksi sosial belaka.
Berevolusi
Dunia kerja saat ini memang sedang berevolusi. Pelan tetapi pasti, struktur lapangan kerja telah berubah. Bahkan, hal-hal yang dulu sangat ditentang, kini dapat “dipahami”. Misalnya, wanita tuna susila (WTS) menjadi pekerja seks komersial (PSK). Penghalusan kata penuh permisifisme, menjadi racun atas nama kesetaraan.
Sepertinya ada skenario yang terencana. Seperti dijelaskan oleh Samuel P. Huntington. Dunia ini sedang terjadi perang peradaban (clash civilization) antara Barat dan Timur. Dalam terminologi lain bisa disebut sebagai perang pemikiran (ghozwul fikir).
Indikasinya, Lembaga donor internasional begitu gencar dan murah hati ketika mendukung gerakan feminisme. Tetapi sangat pelit untuk pengembangan budaya ketimuran. Sistem ekonomi dunia juga mengarahkan, agar perempuan lebih banyak bekerja diluar rumah.
Semestinya negaralah yang harus menciptakan struktur peluang kerja, agar lelaki lebih banyak bekerja diluar rumah. Sehingga dengan demikian para Ibu dengan damai mendidik anak-anaknya dirumah. Saat ini, diberbagai pekerjaan, khususnya industri; mayoritas pekerja adalah perempuan.
Berdasarkan data (2007), pekerja perempuan pada Februari 2007 bertambah 2,12 juta orang dibanding Februari 2006. Kenaikan sangat signifikan. Bandingkan, jumlah pekerja laki-laki hanya bertambah 287 ribu orang. Secara ekonomis partisipasi perempuan dalam dunia kerja meningkat.
Dalam hal pengangguran, pada Februari 2007 tercatat sebesar 9,75 % dari total penduduk. Jumlah tersebut turun 10,28 % dibanding Agustus 2006 (10,28 %), dan turun 10,40 % dibanding Februari 2006. Tingkat pengangguran tertinggi masih terjadi di Pulau Jawa sebesar 10,39 % pada Februari 2007, dan terendah di Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,49 %. Dan tentu saja, dampak pengangguran laki-laki lebih berbahaya.
