o Plum line (kesegarisan antara leher dan pinggul)
o Body arm distance (jarak antar lengan dengan badan)
o Derajat pembungkukan (kifosis)
* Mencari :
o Kelenturan sendi
o Sinus-sinus pada kulit
o Hairy patches
o Palpable midline defects
2. Mempertahankan fungsi respirasi
3. Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis
4. Kosmetik
Pada pemantauan ini, dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada waktu-waktu tertentu. Foto kontrol pertama dilakukan 3 bulan setelah kunjungan pertama ke dokter. Lalu sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat <20 dan 4-6 bulan bagi yang derajatnya >20.
* Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat.
* Boston
* Charleston bending brace
* Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis
* Terdapat derajat pembengkokan >50 derajat pada orang dewasa
Penyebab
(i) Nyeri pada spinal nerve roots : skoliosis skiatik
(ii) Nyeri pada tulang punggung : dapat disebabkan oleh inflamasi atau keganasan
(iii) Nyeri pada abdomen : dapat disebabkan oleh apendisitis
(i) Actual shortening
(ii) Apparent shortening :
1. Kontraktur adduksi pada sisi tungkai yang lebih pendek
2. Kontraktur abduksi pada sisi tungkai yang lebih panjang
a. Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) : 80% dari seluruh skoliosis
(i) Bayi : dari lahir – 3 tahun
(ii) Anak-anak : 4 – 9 tahun
(iii) Remaja : 10 – 19 tahun (akhir masa pertumbuhan)
(iV) Dewasa : > 19 tahun
b. Osteopatik
(i) Kongenital (didapat sejak lahir)
1. Terlokalisasi :
a. Kegagalan pembentukan tulang punggung (hemivertebrae)
b. Kegagalan segmentasi tulang punggung (unilateral bony bar)
2. General :
a. Osteogenesis imperfecta
b. Arachnodactily
(ii) Didapat
1. Fraktur dislokasi dari tulang punggung, trauma
2. Rickets dan osteomalasia
3. Emfisema, thoracoplasty
c. Neuropatik
(i) Kongenital
1. Spina bifida
2. Neurofibromatosis
(ii) Didapat
1. Poliomielitis
2. Paraplegia
3. Cerebral palsy
4. Friedreich’s ataxia
5. Syringomielia
Skoliosis Idiopatik
Karena skoliosis idiopatik merupakan sebagian besar dai keseluruhan skoliosis, maka akan dibahas lebih rinci.
* Penyakit ini dapat diturunkan secara familial
* Pola pembengkokan (kurva) dapat berupa :
o Thoracolumbar
o Lumbar
o Gabungan antara thoracic dan lumbar
o Foto AP dan lateral ada posisi berdiri : foto ini bertujuan untuk menentukan derajat pembengkokan skoliosis
o Foto AP telungkup
o Foto force bending R and L : foto ini bertujuan untuk menentukan derajat pembengkokan setelah dilakukan bending
o Foto pelvik AP
* Pada keadaan tertentu seperti adanya defisit neurologis, kekakuan pada leher, atau sakit kepala, dapat dilakukan pemeriksaan MRI