Terdapat beberapa gejala dan tanda yang pada rakitis, yaitu :
- Pada bayi, dapat dijumpai keadaan kejang, kaku, pertumbuhan fisik yang lambat, kelemahan, dan gagal tumbuh.
- Pada anak yang sudah mulai berjalan, dapat dijumpai keadaan seperti deformitas dari tulang terutama bagian kaki seperti genu varum (bengkoknya lutut kearah luar seperti membentuk busur panah)atau genu vakgum (bertemunya kedua lutut jika kaki diluruskan, lutut bengkok kearah dalam).
Pendekatan orthopaedi dapat dilakukan untuk mengoreksi kelainan tulang yang terjadi. Namun jika hal yang mendasari (kekurangan kalsium) tidak diperbaiki, maka kelainan tulang yang telah dikoreksi dapat berubah kembali. Jika kelainan tulang yang terjadi tidak begitu parah, maka dapat digunakan suatu alat yang dinamakan splint yang digunakan pada malam hari. Splint ini bertujuan untuk mengoreksi secara perlahan kelaianan tulang (genu varum, genu valgum) yang ada. Jika kelainan tulang yang terjadi termasuk kategori parah, maka dapat dilakukan tindakan osteotomi (memotong tulang) sehingga bentuknya mendekati normal.
Vitamin D dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dari usus. Jadi jika tubuh kita kekurangan vitamin D, maka kalsium tidak dapat diserap dari usus sehingga menyebabkan hipokalsemia (kurangnya kalsium dalam darah) yang pada akhirnya akan menuju pada deformitas (kelainan bentuk) dari tulang dan gigi serta gejala lain seperti kejang, pertumbuhan yang terganggua, dan lemas. Penyebab lain dari rakitis adalah genetik. Telah diketahui bahwa penyakit rakitis dapat diturunkan dari orangtua. Telah diketahui bahwa sinar matahari mempunyai peranan penting terhadap pembentukan vitamin D pada tubuh kita.
- Bayi yang menyusui dari ibu yang jarang terkena sinar matahari
- Bayi yang jarang terkena sinar matahari
- Gejala dan tanda lain yang dapat ditemukan adalah hipokalsemia, tengkorak yang lunak, pembengkakan kostokondral (rachitic rosary) dan pergelangan tangan.
Dasar dari penyakit ini adalah kekurangan kalsium. Maka untuk mencegah terjadinya kekurangan kalsium, dapat dilakukan berbagai upaya antara lain dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium, makanan yang banyak mengandung vitamin D, dan lebih sering terpapar sinar matahari (terutama pagi hari sekitar jam 7 hingga jam 10). Vitamin D penting karena berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium dari usus, sedangkan sinar matahari penting untuk pembentukan vitamin D.