Hidrokel
Posted by
widodosarono
Labels:
Bedah
Pendahuluan
Tunika
vaginalis di skrotum sekitar testis normalnya tidak teraba, kecuali
bila mengandung cairan membentuk hidrokel, yang jelas bersifat diafan
(tembus cahaya) pada transiluminasi. Jika tidak dapat ditemukan karena
besarnya hidrokel, testis harus dicari di sebelah dorsal karena testis
terletak di ventral epididimis sehingga tunika vaginalis berada di
sebelah depan. Bila ada hidrokel, testis dengan epididimis terdorong ke
dorsal oleh ruang tunika vaginalis yang membesar. Hidrokel testis
mungkin kecil atau mungkin besar sekali.
Gambar 1. Anatomi normal testis
Hidrokel
bisa disebabkan oleh rangsangan patologik seperti radang atau tumor
testis. Hidrokel dapat dikosongkan dengan pungsi, tetapi sering kambuh
kembali. Pada operasi, sebagian besar dinding dikeluarkan. Kadang
ditemukan hidrokel terbatas di funikulus spermatikus yang berasal dari
sisa tunika vaginalis di dalam funikulus; benjolan tersebut jelas
terbatas dan bersifat diafan pada transiluminasi. Pada pungsi didapatkan
cairan jernih.
Gambar 2. Tes transiluminasi hidrokel
Jarang
sekali ditemukan benjolan diafan di funikulus yang dapat dihilangkan
dengan tekanan, sedangkan memberikan kesan terbatas jelas di sebelah
kranial. Bila demikian, terdapat tunika vaginalis yang berhubungan
melalui saluran sempit dengan rongga perut dan berisi cairan rongga
perut. Hernia inguinalis lateralis atau indirek yang mengandung sedikit
cairan rongga perut ini kadang diberikan nama salah hidrokel komunikans.
Karena hubungan dengan rongga perut terlalu sempit sekali. Kelainan ini memberi kesan hidrokel funikulus; “kantong” hernia ini tidak dapat dimasuki usus atau omentum.
Definisi
Hidrokel
adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara
lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal,
cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam
keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di
sekitarnya.
Etiologi
Hidrokel
yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena : (1) belum
sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan
peritoneum ke prosesus vaginalis atau (2) belum sempurnanya sistem
limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.
Pada
orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan
sekunder. Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan
pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi
atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu
mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis/epididimis.
Kemudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan yang berlebihan oleh
testis, maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus
spermatikus.
Gambaran Klinis
Pasien
mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan
konsistensi kistus dan pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya
transiluminasi. Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang
sangat tebal kadang-kadang sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga
harus dibantu dengan pemeriksaan ultrasonografi. Menurut letak kantong
hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan beberapa macam
hidrokel, yaitu (1) hidrokel testis, (2) hidrokel funikulus, dan (3)
hidrokel komunikan. Pembagian ini penting karena berhubungan dengan
metode operasi yang akan dilakukan pada saat melakukan koreksi hidrokel.
Gambar 3. Hidrokel komunikans (pada anak)
Gambar 4. Hidrokel non-komunikans (pada dewasa)
Pada
hidrokel testis, kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis
sehingga testis tak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong
hidrokel tidak berubah sepanjang hari.
Pada
hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak
di sebelah kranial testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba
dan berada di luar kantong hidrokel. Pada anamnesis, kantong hidrokel
besarnya tetap sepanjang hari.
Pada
hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan
rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan
peritoneum. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah
yaitu bertambah besar pada saat anak menangis. Pada palpasi, kantong
hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan ke dalam rongga
abdomen.
Terapi
Hidrokel
pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan
harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh
sendiri; tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu
dipikirkan untuk dilakukan koreksi.
Tindakan
untuk mengatasi cairan hidrokel adalah dengan aspirasi dan operasi.
Aspirasi cairan hidrokel tidak dianjurkan karena selain angka
kekambuhannya tinggi, kadang kala dapat menimbulkan penyulit berupa
infeksi.
Beberapa
indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah : (1) hidrokel
yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah, (2) indikasi kosmetik,
dan (3) hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu
pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Gambar 5. Hidrokel testis
Pada
hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali
hidrokel ini disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat
operasi hidrokel, sekaligus melakukan herniografi. Pada hidrokel testis
dewasa dilakukan pendekatan scrotal dengan melakukan eksisi dan
marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Winkelman atau plikasi
kantong hidrokel sesuai cara Lord. Pada hidrokel funikulus dilakukan
ekstirpasi hidrokel secara in toto.
Penyulit
Jika
dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan
hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis
sehingga menimbulkan atrofi testis.