Hanembah Maring Gusti Allah

++++ Generasi Muda Untuk Bangsa ++++ Selamatkan Generasi Muda dari NARKOBA ++++

Serat SABDA JATI PURWA MAHUGENA

Serat SABDA JATI PURWA MAHUGENA
Sastra ini adalah karangan dari Paku Buwana V,


Dilagukan dengan irama Dhandhanggula


1.
Sowaningsun kabeh putu mami
Amung nyandi kersaning Pangeran
Paring susuluh jatine
Mudhune ponang Wahyu
Lenga Tala yekti anganti
Sarampunge ing karya kadangira iku
Rakanta Sidikwiruna
Ingkang nuju ngestreni putranta kaki
Kang ana Surabaia

Terjemahan bebas…………

Ketika seluruh anak cucuku berkumpul dihadapan ku
(mencoba) hanya untuk (memberikan) petunjuk Sang Semesta (yang ku terima)
Memberikan penerangan tentang sebuah hal yang sebenarnya.
Turunnya (tentang) sebuah “anugrah” (dari Sang Semesta).
(sebuah hal laksana) “madu” yang sebenarnya menanti (mu).
Sesudah (sebuah) pekerjaan (yang diemban) saudaramu itu.
Sebuah hal besar yang terperinci untuk mu
Yang diperuntukkan untuk menunjukkan dimana keturunan ku (itu sebenarnya)
Yang berada di (tempat) “keberanian dalam menghadapi (sebuah hal) yang penuh bahaya”


2.
Wruhanira kadangira mangkin
Gendrasari jejuluke uga
Sri Makutha Anom angger
Bakal nggenti keprabon
Eyangira Sri Kilisuci
Marma anggentur tapa napakke sireku
Mudhune kang Lenga Tala
Nora ana maneh kang wajib nampani
Kajaba putuningwang

Terjemahan bebas……………..

Ketahuilah saudaramu (keturunanku) berada di mana (sekarang)
Dia juga disebut (sang) “penuntut keadilan sejati”
(ketahuilah) anakku, dia juga disebut Sang Raja Muda.
Yang (nantinya) akan menggantikan kedudukanku (sebagai raja)
(Yang membawa darah keturunan) leluhur kita Sang “inti sari segala perbuatan baik”.
Yang selalu giat bertapa (sama seperti) yang aku lakukan.
(ingatlah) Turunnya “madu” (tersebut).
Tidak lah ada yang berhak mendapatkan-nya
Selain keturunanku tersebut.


3.
Pan wus dadi dham-idhaman mami
Nora ana kang kuwat nampa
Wahyu Lenga Tala kiye
Kajaba dharahingsun
Ingkang padha wenang ngakoni
Pancer Dharah ping Lima iku nyatanipun
Kudu asma Sumartono
Lamun nora darbe asma iku kaki
Tuna panganggep ira

Terjemahan bebasnya……..

Yang sudah selalu menjadi idam idamanku
Tidaklah ada yang kuat untuk mendapatkan-nya
(untuk mendapatkan) “anugrah” (yang kusebut dengan nama) madu (tersebut)
Selain darah keturunanku
Yang sudah seharusnya (untuk) mendapatkannya.
Keturunan ku itulah yang sebenar benarnya berhak untuk mendapatkannya.
Tanda (keturunanku) itu haruslah “sangat rendah hati”
Jikalau “dia” (keturunanku tersebut) tidak (sangat redah hati).
(Itu hanyalah sebuah tipuan) tidak usah engkau anggap.

4.
Tiwas ngaku nanging tanpa kardi
Awit Dharah iku tegesira
Ora mung turun, benere
kang mbudi arahipun
Arah iku dununging budi
Dadi yen ngaku Dharah nanging tanpa dunung
Sayekti tanpa guna
Nora bisa dadi tatalining urip
Wit urupe tan ana

Terjemahan bebasnya………….

(jangalah suka mengaku aku) terlajur mengaku aku tanpa bukti dan tanpa hasil.
Sebab “darah” itu artinya (adalah).
Bukan sekedar “hanya” keturunan saja sebenarnya.
(Darah artinya adalah) yang selalu giat untuk mencari jalan keluar (yang benar)
Jadi ketika mengaku aku “sebagai keturunanku” tetapi tiada bukti.
Sebenarnya tida berguna (sama sekali)
Tidak bisa menunjukkan sebuah hal sama sekali (jika mengaku saja tanpa bukti tidak bisa dijadikan pedoman/petunjuk)
Sebab tidak ada bukti yang nyata


5.
Lamun nora murub dudu urip
Sasat barang sen-isening jagad
Nadyan barleyan wujude
Sayekti nora murub
Malah bisa amemetengi
Marang lakuning gesang kang rumangsa ngaku
Benjang yen wus kundurira
Yen arahe nora padha den ngerteni
Nora bisa sampurna

Terjemahan bebasnya……….

(ketika) sebuah hal cuman mengaku aku saja tanpa bukti nyata, hal tersebut adalah semu.
Bisa diumpamakan seperti (ke-semu-an) barang isi nya dunia (yang tidak penting)
Walau pun seperti berlian bentuknya
Tidak akan terlihat menyala (mengeluarkan pancaran sinar)
Malah bisa menyebabkan sebuah kebingungan yang menyebabkan kekacauan.
(berimbas) Kepada semua kehidupan yang mengaku aku (sebagai keturunanku itu)
Jikalau orang tersebut berlarut larut (merasa sebagai keturunanku)
(dan) ketika orang tersebut tidak segera merasa sadar (diri) dan memperbaiki diri.
(ketika “saat”(meninggal)nya nanti) dia tidak akan menemukan kesempurnaan (yang sejati)


6.
Sumartana, asma iku kaki
Sejatine sangkan paranira
Sumbering kodrat yektine
Wiji papadhang iku
Kang ambuka para linuwih
Ya Eyang-Eyangira tuk sumbering dunung
Yen sira klalen padhang uripira iki
Weruh lakuning Gesang

Terjemahan bebasnya…………..

(ingatlah) “sangat rendah hati”, itu adalah tandanya
Sebenarnya itulah yang harus engkau cari.
Sumber (yang menyebabkan) timbulnya “kodrat” yang sebenarnya.
Sumber dalam mendapatkan (sebuah) petunjuk (tentang sebuah arah)
Yang akan membuka sebuah pemikiran yang terbuka
(sehingga) dapat mempelajari kemampuan/teknologi masa lalu.
Jikalau engkau kelewatan(terlewatkan) tentang arah dari hidupmu ini.
(lihatlah selalu) Berjalannya sebuah kehidupan.

7.
Mungguh asma manungsa sajati
Dunung marang sangkan paranira
Tegese padhang lakune
Yektine nyandhi dhawuh
Kabeh sabda paringing Gusti
Iku pan tegese darma wiradating laku
Yen tan dunung marang sabda
Jeneng cidra ngaku rumangsa manungsa sejati
Dharahing Paku Buwana

Terjemahan bebasnya

Itu yang disebut sebagai menempati kodratnya sebagai manusia.
Tau akan kemana dirimu akan mengarahkan tujuanmu
Artinya, kamu menempuh sebuah hal yang tidak akan membuatmu bingung sendiri.
Bahwa sebenarnya (kita) (hanya) menjalankan perintah - Nya
Kesemuanya itu terjadi atas perintah dan kehendak Sang Pencipta.
Itulah yang sebenarnya disebut perilaku sesuai dengan kodrat yang ditetapkan (Sang Pencipta) .
Jikalau (kamu) tidak mengerti tentang sebuah hal yang menjadi sebuah kepastian.
Itulah yang disebut berbohong mengaku aku dan merasa sebagai manusia utama.
(mengaku aku sebagai) keturunan yang bisa menyetabilkan kekacauan.

8.
Wus tetela manungsa puniki
Gesangira sing karsaning suksma
Nora bisa urip dhewe
Uripe nyandhi dhawuh
Wit tan ana bisa pribadi
Marma jeneng ngawula karsaning Hyang Agung
Budine tansah meminta
Yen rumangsa mengku pati urip
Iku tan weruh tata

Terjemahan bebasnya……….

Sudah pasti terlihat pada manusia ini.
Kehidupannya selalu mengedepankan hati nuraninya.
Tidak bisa hidup sendiri
Hidupnya selalu menunggu dari sebuah kepastian kodrat (yang berlaku)
Tidak ada keinginan untuk kepentingan pribadinya sendiri.
Menyerakan semuanya kepada kehendak Sang Pencipta.
Perbuatannya selalu memohon
Jikalau dapat mengerti tentang rahasia hidup dan mati.
Harus selalu mematuhi kodrat kepastian yang akan terjadi.

9.
Pratandhane dunung marang Gusti
Nora teges amung bisa kandha
Kang datan ana maknane
Makna tegese awujud
Wujud mengku tekading urip
Ya prasetyaning manah ya bebudenipun
Yen tekade nunjang palang
Ora ana piyandele marang Gusti
Hilang sipating janma

Terjemahan bebasnya………

Pertandanya (kalau) menyerahkan dirinya kepada Sang Pencipta.
Tidak cuman terlontar lewat kata katanya saja.
(yang) Hanya cuman kata kata yang bermakna kosong/bohong saja.
(sebuah) Kata kata yang bermakna artinya adalah sebuah hal yang sudah dialaminya (sendiri)
Sebuah pengalaman diri sendiri yang terbentuk dari tekad untuk menjalani kehidupan.
Ya diwujudkan dalam tekad (janji di dalam hati) dan perilakunya sehari hari.
Jikalau tekad didalam hatinya terombang ambing.
Tidak ada kepercayaan nya lagi terhadap kuasa dari Sang Pencipta.
Hilang lah sifat sebagai manusia


10.
Kabeh bae putuningsun sami
Kaya ngapa leganing tyasingwang
Dene wus samekta kabeh
Wawakiling Hyang Agung
Sabdaningsun mung kari siji
Samengko arep apa, apa-apa sampun,
Apa maneh yen wis apa,
Apa nora bisa apa-apa uwis,
Mesthine ora papa.

Terjemahan bebasnya…………

Untuk semuanya keturunanku.
Bagaimana rasanya lega dihatiku
Sebab semuanya sudah aku utarakan semua
Sebagai perwakilan (memberikan sebuah pentunjuk) dari Sang Pencipta
Kata – kata ku cuman kurang satu.
Ketika engkau mau (berbuat) apa, (hal tersebut) sudah ku berikan petunjuknya,
Apalagi (jikalau) engkau sudah berbuat (melaksanakannya),
(ku) Pastikan (engkau) pasti bisa melaksanakan perbuatanmu itu dengan baik,
Pastilah engkau tidak akan menjadi tercela.



11.
Teges apa, ingsun pasrah yekti
Adat waton weting paugeran
Wis atul ing pakartine
Urip pananing kalbu
Temah Aji Pramana Jati
Samesthi ora papa, iku nyatanipun
Datan mikoleh pakarya
Mung sapala mring sapanira Hyang Widdhi
Jumbuh sinapa-sapa

Terjemahan bebasnya………

Artinya adalah, aku mempercayakan kepadamu.
(asal engkau mengingat) tentang segala hal yang ku pesankan padamu.
Sudah (menjadi) ujung dari segala perbuatan terpuji.
Hidup berdasarkan (petunjuk dari) hati (yang baik/nurani)
(yang) Akan selalu dihormati (orang lain) dalam arti yang benar benar dihormati (tidak kerana cuman acara pentes pantesan gitu….)
Sudah seharusnya menjadi terhormat (kedudukannya dalam masyarakat), yaitulah sebenarnya yang terjadi.
Tidak akan dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan, (jika tidak dilakukan dengan nurani)
Hanya untuk berlaku mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Berjodoh untuk (mendapatkan jalan) dekat dengan Sang Pencipta.



Mohon maap apabila terjadi kesalahan dalam menerjemahkan-nya
 
Copyright Cangkrukan NengRat_an © 2010 - All right reserved - Using Blueceria Blogspot Theme
Best viewed with Mozilla, IE, Google Chrome and Opera.| ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free